Pemerintah Aceh ingin menjadi ikon INACRAFT 2020 sebagai langkah tepat memperkenalkan karya seni, kreatif dan budaya kepada orang Indonesia dan orang asing. Aceh memiliki banyak kelebihan dan sumber daya potensial yang dapat menjadi penggerak ekonomi regional dan mendorong investasi untuk kemajuan provinsi. Potensi alami beranda kiblat sangat eksotis dan menjanjikan, harus lebih terdengar komprehensif bagi masyarakat untuk tertarik berkunjung. Di sisi lain, kerajinan tangan yang diproduksi beragam dengan keunikan yang luar biasa. Dengan branding "Cahaya Aceh" pemerintah terus melakukan promosi pariwisata, seni dan budaya aceh tidak hanya di negara ini.
Sasaran pemerintah Aceh tentu memotivasi kami untuk berkontribusi pada pembangunan Aceh melalui pameran INACRAFT 2020. Pada kesempatan ini, kami juga membawa produsen, pengusaha kerajinan tangan dengan pemerintah provinsi Aceh untuk ikut mempromosikan karya kreatif Kerajinan tangan Indonesia di INACRAFT yang akan diadakan pada 15-19 April 2020 di Balai Sidang Jakarta Convention Center. Bersama dengan ASEPHI dan Mediatama sebagai penyelenggara, INACRAFT diharapkan menjadi tonggak dasar industri kerajinan di Indonesia.


ASEPHI merupakan wadah bagi produsen dan eksportir handicraft Indonesia atau yang dikenal Asosiasi Eksportir dan Produsen Handicraft Indonesia. Asosiasi yang sudah berdiri sejak 5 April 1975, semakin tumbuh dan bertambah maju dengan event tahunan INACRAFT (The Jakarta International Handicraft Trade Fair) dikalangan perajin handicraft dan pemerhati bidang kerajinan

Organization Award

International Award
Sejarah INACRAFT
INACRAFT lahir dari pemikiran sederhana tetapi mulia, memperbaiki kesejahteraan hidup perajin dan pengusaha di bidang kerajinan di Indonesia.
Struktur organisasi
Deretan nama-nama penting yang tergabung dalam Asosiasi Eksportir dan Produsen Handicraft Indonesia (ASEPHI) seperti Rudy Lengkong, H. Sjahroel Sjamsoedin, Sukartono, Thamrin Bustami, Bramantyo W. dan Hariman T. Zagloel merupakan tokoh penggagas yang melahirkan INACRAFT.